ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT JASA MARGA TAHUN 2012
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT JASA MARGA TAHUN 2012
NAMA: HANA FEBRIANI
NIM :C1C012010
PT
JASA MARGA, Tbk.
Top
Infrastructure Investment
Analisis
Keuangan dan Valuasi Perusahaan
Dr.
Adrian Teja
1.
Sekilas Tentang JSMR
Jasa
Marga merupakan perusahaan infrastruktur yang dapat dikatakan hampir
memonopoli pembangunan dan operasional jalan tol di Indonesia.
2.
Kinerja Keuangan JSMR
Pada
tahun 2012 Revenue Jasa Marga mengalami lonjakan yang besar karena adanya lonjakan
pendapatan konstruksi dari Rp. 459 miliar 2011 Q3 menjadi Rp. 1431 miliar 2012 Q3.
Lonjakan pendapatan konstruksi mengakibatkan Revenue mengalami peningkatan 50% pada
tahun 2012 (Estimate). Seiring dengan
peningkatan Revenue, Return on Equity Jasa Marga secara konsisten menunjukkan
trend membaik. Kinerja Jasa Marga
pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 (Estimate) dapat dilihat pada
gambar 1. Dibawah ini. Gambar 1. Pertumbuhan Penjualan dan Return on Equity
Pertumbuhan penjualan yang
baik tidak diikuti oleh manajemen likuiditas yang baik. Dapat dilihat current ratio Jasa Marga
pada tahun 2012 (Estimate) menunjukkan trend menurun yang serius
walaupun tingkat penjualan tumbuh. Current ratio Jasa Marga pada tahun 2012 (Estimate) hanya bernilai 102.00%.
Return on Equity Jasa
Marga pada tahun 2012 (Estimate) yang
mengalami peningkatan dapat dianalisis penyebabnya dengan menggunakan metode Du Pont Analysis yang terdiri dari 3 tahap. Pada
tahap pertama, Return on Equity (Net Income dibagi Total Equity) dihasilkan
dari perkalian antara Financial Leverage (Total Asset dibagi Total Equity)
dengan Return on Asset (Net Income dibagi Total Asset). Dapat dilihat bahwa
Financial Leverage Jasa Marga
menunjukkan trend meningkat
dari 225.16% tahun 2009 menjadi
231.94% tahun 2011 dan menjadi 244.49%
pada tahun 2012 (Estimate). Return On Asset Jasa Marga
juga terus meningkat dari 6.14% tahun 2009 menjadi 6.15% tahun 2011 dan
menjadi 7.28% tahun tahun 2012 (Estimate).
Pada tahap kedua, Return on
Asset (Net Income dibagi Total Asset) dihasilkan dari perkalian antara Total
Asset Turn Over (Revenue dibagi Total Asset) dengan Net Profit Margin (Net Income
dibagi Revenue). Dapat dilihat bahwa Net Profit Margin Jasa Margamenunjukkan trend menurun dari
26.89% tahun 2009 menjadi 26.59%
tahun 2011 dan menjadi 22.50% pada tahun
2012 (Estimate). Penurunan Net Profit
Margin dapat diredam dengan peningkatan
Total Asset Turn Over Jasa
Marga dari 22.83%
tahun 2009 menjadi 23.15% tahun
2011 dan menjadi 32.38% tahun 2012 (Estimate).
Pada tahap ketiga, Net
Profit Margin (Net Income dibagi Revenue) merupakan hasil perkalian antara
Operating Profit Margin (Operating Income dibagi Revenue) dikali Effect of Non
Operating Item (Income Before Tax dibagi Operating Income) dikali Tax Effect
(1Taxes dibagi Income Before Tax). Penurunan
Net Profit Margin tahun 2012 (Estimate) terutama disebabkan oleh
penurunan Operating Profit Margin dari 45.99% tahun 2011 menjadi 41.29% tahun
2012 (Estimate).
3. Ekspektasi Kinerja Keuangan JSMR
Manajemen keuangan Jasa Marga
dikelola dengan cara yang agak
sulit dimengerti. Pada satu sisi, current ratio yang rendah tidaklah mencerminkan
Jasa Marga mengalami kesulitan likuiditas karena hampir 90% current asset adalah cash dengan
nilai sekitar Rp. 4 Triliun. Pada sisi yang lain, hutang bank Jasa Marga juga
sekitar Rp. 4 Triliun. Kebijakan seperti ini mengakibatkan terjadinya spread
yang negatif dari tingkat suku bunga dimana cash diinvestasikan dan biaya bunga
bank. Jasa Marga relatif tidak terpengaruh dengan risiko perlambatan ekonomi Indonesia akibat
kondisi ekonomi global yang melemah dan peningkatan tarif listrik dan gaji
buruh.
4. Valuasi JSMR
Kami menghitung valuasi saham
Jasa Marga dengan menggunakan
Three Phase Dividend Discount Model dengan skenario moderat yaitu berdasarkan rata-rata
kinerja dari tahun 2009 ke
tahun 2012 (Estimate). Fase pertama adalah fase supergrowth dengan
pertumbuhan Revenue sebesar
15.00% per tahun selama 5 tahun. Fase kedua adalah fase transition to
constant growth dengan pertumbuhan
Revenue yang menurun sebesar 3.75% per tahun selama 4 tahun. Fase ketiga
adalah fase constant growth dengan pertumbuhan revenue sebesar 0% per tahun.
Pada skenario agresif, kami
mengasumsikan Jasa Marga mengalami pertumbuhan Revenue sebesar 20% per tahun selama 5 tahun. Fase kedua adalah
fase transition to constant growth dengan pertumbuhan Revenue yang menurun sebesar 5.00% per tahun selama 4 tahun. Fase ketiga
adalah fase constant growth dengan pertumbuhan revenue sebesar 0% per tahun.
Kami mengasumsikan Net
Profit Margin Jasa Marga sebesar 22.11% dan dapat dipertahankan sampai pada periode
constant growth. Kami menggunakan Dividend Payout Ratio sebesar 50% pada
periode super growth selama 5 tahun. Kami melakukan penyesuaian pada Dividend
Payout Ratio yang meningkat 12.5% selama 4 tahun sehingga mencapai 100%.
Dividend Payout Ratio ini stabil pada periode constant growth pada tingkat
100%.
Cost of Equity Jasa Marga
diasumsikan terus meningkat seiring dengan meningkatnya tingkat beta Jasa Marga. Kami menggunakan data beta JSMR
dari www.FT.com
sebesar 0.8936. Peningkatan beta didasarkan pada model dari Marchall Blume dimana
beta mempunyai kecenderungan menuju nilai 1. Pada saat beta bernilai 1, Cost of
Equity Jasa Marga adalah 9.24%.
Disclaimer
Laporan riset fundamental
ini dibuat oleh Q-Analytics.com, perusahaan analisis fundamental independen
dengan hanya menggunakan data publik laporan keuangan perusahaan dan dari
sumber data publik lain yang dapat diandalkan. Laporan riset fundamental ini
bukanlah rekomendasi atau ajakan bagi investor untuk membeli, menjual, atau
menahan investasi saham perusahaan.
Investasi pada saham dapat menimbulkan risiko kerugian. Oleh karena itu,
investor disarankan tidak menggunakan laporan riset fundamental ini sebagai
satu-satunya sumber informasi untuk mengambil keputusan.
Analysts
Certification
Kami menyatakan bahwa
laporan analisis fundamental saham secara akurat merepresentasikan pendapat
kami. Kami juga menyatakan bahwa tidak ada kompensasi yang diterima dari pihak perusahaan
yang dianalisis atau pihak-pihak lain yang berkepentingan untuk membentuk opini
publik mengenai saham perusahaan.
Sumber : www.q-analytic.com
ANALISA SAHAM JASA MARGA
|
2009
(A)
|
2010
(A)
|
2011
(A)
|
2012
(Q3)
|
1.
Peningkatan
|
|
|
|
|
a.
EPS (Earning per shares)
|
+42%
|
+20%
|
+12%
|
+38%
|
b.
Penjualan
|
+10%
|
+19%
|
+13%
|
+%38
|
c.
Laba operasi
|
+10%
|
+31%
|
+15%
|
+30%
|
2.
ROE (Return on Equity)
|
14%
|
15%
|
14%
|
18%
|
3.
DER (Dept to Equity Ratio)
|
1,25
|
1,45
|
1,32
|
1,13
|
LABA KUARTAL TERAKHIR
Pada
tahun 2012 meningkat menjadi 38% disbanding tahun 2011. Penjualan juga
meningkat 38%, sedangkan laba meningkat 30%. Dari sini dapat disimpulkan bahwa
laba secara dominan dapat diperoleh dari hasil operasi perusahaan.
Dibandingkan
dengan modal laba yang diperoleh cukup tinggi dimana ROE mencapai 18%. Namun
ROE masih jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan suku bunga bank dan return
dari obligasi. Rasio hutang terhadap modal sebesar 1, 13 kali dari modal yang
dimiliki. Rasio ini termasuk besar. Dan dapat dikategorikan lancer dalam arti
Jasa Marga sanggup membayar hutang-hutangnya.
LABA
TAHUNAN MENINGKAT
Dari
indicator EPS, pendapatan dan laba operasi Jasa Marga selalu meningkat dari
tahun ke tahun. Perusahan yang berkembang yang memiliki pasar berkesinambungan
pasti EPS, laba dan pendapatannya selalu naik.
MANAJEMEN
BARU, PRODUK BARU, HARGA SAHAM TERTINGGI BARU
Harga
saham Jasa Marga baru saja mencapai harga tertingginya mencapai 6000 pada 27
Agustus 2012. Pola pergerakan harga saham mulai sedikit naik namun volume
transaksi masih tipis.
Manajer
puncak diganti dengan tujuan untuk meningkatan kinerja Jasa Marga. Terdapat
beberapa ruas jalan tol untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, seperti
: Ruas jalan tol Batang – Semarang dan
Ruas jalan tol diatas Laut Benoa – Bali.
Sumber : http://www.sahamok.com/2012/10/31/analisis-can-slim-saham-jsmr-jasa-marga/